17 TAHAP CARA BUDIDAYA TOMAT YANG BAIK DAN BENAR LENGKAP


17 Tahap Cara Budidaya Tomat Yang Baik Dan Benar Lengkap

Tanaman tomat adalah salah satu jenis bernilai tinggi tanaman hortikultura, untuk itu adalah cara yang baik untuk menanam tomat perlu diperhatikan. Cara menanam tomat perlu ditingkatkan sehingga produksi maksimal dapat di hasilkan. Tanaman tomat termasuk komoditas yang exsis dan multi guna, selain sebagai konsumsi sayuran dan buah, tomat juga di beradayakan sebagai bahan dasar kosmetik dan obat-obatan.
Tomat

17 Tahap Cara Budidaya Tomat Yang Baik Dan Benar Lengkap

Berikut Adalah Tahap – Tahap Dalam Budidaya Tomat

Syarat Tumbuh

1. Iklim

Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dan dataran rendah, tergantung pada varietas. Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi lebih dari 700 m dpi, dataran medium 200 m – 700 m dpi, dan dataran rendah kurang dari 200 m di atas permukaan laut.
Faktor suhu dapat mempengaruhi warna buah. Pada suhu tinggi di atas 32 ° C tomat cenderung berwarna kuning, sedangkan suhu warna buah cenderung tidak merata tetap . Suhu ideal yang berpengaruh baik pada warna tomat adalah antara 24 ° C – 28 ° C seragam umumnya merah.
Sebuah keadaan suhu tinggi dan kelembaban, pengaruh yang tidak menguntungkan terhadap proses pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban relatif yang dibutuhkan untuk tanaman tomat adalah 80%. Tanaman tomat membutuhkan intensitas cahaya matahari pada kurangnya 10-12 jam setiap hari (Sastrahidayat. 1992).

2. Tanah

Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan) untuk pertumbuhan yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, keasaman pH 5-6, antara lain, tanah mengandung sedikit pasir, dan banyak mengandung humus, serta irigasi yang teratur dan cukup dari penanaman sampai panen tanaman mulai dari.
Berdasarkan jenis pertumbuhan, tanaman tomat dibedakan dari jenis determinate dan tak tentu. Jenis tanaman tomat determinate memiliki pola pertumbuhan batang vertikal terbatas dan berakhir dengan pertumbuhan organ vegetatif (akar, batang daun).
Sedangkan tipe tomat tak tentu memiliki kemampuan untuk terus tumbuh dan ada tandan bunga pada akhir setiap buku, dan selalu ada tunas muda tanaman, bunga tanaman tomat Manifold dengan lima kelopak dua hijau dan dua mahkota berbulu (Tugiyono Hery, 2002).
Pembuahan terjadi 96 jam setelah penyerbukan dan buah pematangan 45 hari sampai 50 hari setelah pembuahan. Persentase diri penyerbukan pada tanaman tomat adalah 95% – 100%

Tahap – Tahap Dalam Budidaya Tomat 

4. Persemaiaan Benih Tomat 
Benih tomat martha harus ditanam sebelum penanaman. Persemaian dilakukan dalam kotak pembibitan (tray), media persemaian adalah campuran tanah, sekam padi, dan pupuk kandang kuda di rasio 1: 1: 1. Bibit ditanam ke dalam kotak pembibitan (tray), benih dipertahankan sampai umur 25-30 hari setelah tanam Beberapa persyaratan untuk pelaksanaan persemaian yang baik adalah:
  • Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam di tempat yang tetap.
  • Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh untuk   mencegah   curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih lemah
  • Tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang
  • Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer.
  • Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah cukup kuat
  • Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat ditanam di tempat penanamannya.
  • Pengolahan tanah Pengolahan tanah untuk tanaman tomat adalah meliputi pembersihan lahan pembajakan atau pencangkulan dan    pembuatan bedengan. Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan tujuan :
  • Akar bagian tanaman yang ada dalam tanah dapat tumbuh lebih sempurna.
  • Rumput liar dapat dikendalikan tumbuhnya.
  • Peredaran udara lebih mudah dan luas, sehingga menyebabkan zat-zat makanan di dalam tanah dapat lebih sempurna
  • Air yang berlebihan dapatb mudah meresap atau menguap.
  • Akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan dalam.(Kanisius 1992).

5. Pemupukan Organik Dan Pupuk Non-Organik.

Kandang pupuk diberikan dengan cara di atas tanah diratakan. Pupuk kandang di samping dapat meningkatkan sifat biologi tanah juga dapat meningkatkan sifat kimia dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan kepada tanaman sayuran yang mengkonsumsi banyak nitrogen sehingga nitrogen kuantita penting dikonsumsi dalam fase vegetatif.
aplikasi pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1: 1: ½ berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, metode pemupukan dengan meratakan atas tempat tidur dengan jarak 1 m dan diberikan per 100 g.

6. Penanaman

Apabila Tanah atau lahan sudah siap, maka bibit dapat ditanam langsung. Yang perlu diperhatikan dalam penanaman adalah waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat dengan iklim. Ada tanaman yang cocok untuk ditanam di musim hujan, sementara jarak yang disesuaikan dengan morfologi tanaman dan kesuburan tanah.
Mengatur jarak berarti memberikan ruang lingkup yang sama hidup / seragam untuk setiap tanaman. Dengan mengatur jarak tanam akan diperoleh barisan tanaman secara teratur sehingga mudah dalam pengelolaan tanaman berikutnya.
Bibit siap untuk menanam akar dan dipersemaian mereka dicabut jika bibit berasal dari plastik pembibitan atau baki 25 – 30 hari setelah tanam benih langsung ditanam di lubang dengan jarak 70 x 60 cm.
Ketika bibit menanam dibudidayakan tanaman tomat tidak menyentuh tanah , sehingga tanaman tidak membusuk dan penyakit terkena disebabkan oleh tanah karena kotoran, waktu terbaik untuk menanam tomat adalah 2-4 minggu sebelum hujan terakhir.
Penanaman dilakukan pada sore hari sehingga tanaman tidak layu dan dapat beradaptasi dengan lahan yang ditanami.

Pemeliharaan 

7. Penyiraman 

Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu diketahui bahwa maksud penyiraman adalah :
  • Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari;
  • Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari;
  • Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.
Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati, dan tidak dibudidayakan atau tidak untuk daun sebagai tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan alat seperti compiler selang dan dilakukan pada sore hari untuk mengurangi penguapan.

8. Penyulaman 

Benih tomat yang baru di tanam, baik melalui pembibitan atau langsung ditanam tidak semuanya bisa tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa dari mereka harus mati salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan jahitan.
Caranya ketika tanaman tomat berusia 7-14 hari setelah melakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit baru dan biji yang diambil dari sebelumnya atau benih yang ditanam dengan selang waktu 7-14 hari dari penyemaian awal.
Jika pada minggu ketiga setelah tanam bibit masih ditemukan tewas tidak perlu melakukan jahitan, karena jahitan pada usia lebih, dari tiga minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panen tidak seragam sehingga akan sulit untuk penanaman .

9. Penyiangan / Pembumbunan

Penyiangan harus dilakukan ketika tampak bahwa gulma telah tumbuh yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya penyiangan pelaksanaan ditambah dengan pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau sesuai dengan kondisi lapangan. Penyiangan dilakukan dengan tangan dan menggunakan cangkul atau kored.

10. Pemupukan

Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat diberikan pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 – 3 kali selama pertumbuhannya dengan cara ditugal kan pada setiap tanaman. NPK 15-15-15 sebanyak dosis 2 gram/tanaman.

11. Pemangkasan

Tanaman dalam bentuk semak atau pohon umumnya perlu pemangkasan. Pemangkasan bertujuan antara lain untuk membangun sebuah pohon, mengurangi daun, mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain.
Tujuannya adalah untuk membangun sebuah pohon dapat menghasilkan lebih bunga atau banyak. Pengurangan daun bertujuan untuk mendapatkan hasil yang optimal asimilasi bersih. Dengan pemangkasan ini juga memungkinkan untuk mempercepat proses pembuahan. Tapi kadang-kadang dilakukan untuk tanaman peremajaan pemangkasan (rejuvenilisasi).
Secara umum, pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang / ranting yang tumbuh tidak tepat, memotong tunas air, atau cabang dipotong bawa penyakit. Pemangkasan penulis sekali setiap minggu selama pertumbuhan.
Setiap pohon hanya meninggalkan cabang sua dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh masing-masing tiga tandan, dan buah yang tersisa masing-masing klaster disisakan 5 buah yang disimpan dalam rangka untuk menghasilkan buah yang besar.

12. Pengikatan

Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak

13. Pengendalian hama dan penyakit 

Hama
Ulat buah (Hiliothis armigera)
Ulat ini menyerang tomat yang masih muda sehingga buah sudah tua tampak berlubang–lubang dan biasanya busuk karena infeksi, ulat ini dapat dibrantas denagn inteksida.
Nematoda (Helodogyama sP)
Cacing ini menyebabkan akar–akar tomat berbintil–bintil, biasanya hanya timbul pada tanah–tanah ringan yang terlalu asam ( PH 4 – 5).
Pemberantasan dengan nematisida :
Lalat buah (Dacus durcalis)
Lalat ini umumnya menyerang dengan menyuntikkan telur ke dalam kulit tomat, dan telur akan menjadi larva yang menggerogoti tomat dari dalam sehingga buah membusuk dan rontok. Lalat buah dapat dikendalikan dengan penyemprotan buah inteksida sistemik sejak usia 1 minggu.
Kutu putih (Pseu dococus SP)
Kutu putih menyerang tomat dengan cara menghisap cairan daun. Hama ini juga mambawa penyakit embun jelaga. Akibatnya daun menjadi keriting dan bunga/buah mengalami kerontokan pemberontakan gunakan insektisida.

14. Pengendalian Penyakit

Blossom and Root (busuk ujung buah)
Biasanya mempengaruhi buah tomat baik muda atau tua. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi mikro Ca [kalsium]. Pembarantasnya dengan kapur penyebaran dolomit.pemupukan seimbang dengan rata irigasi penyemprotan CaCl2 pada seluruh permukaan daun dengan frekuensi 5-7 hari sebanyak 0,1%.
Layu furasium 
Biasanya menyerang  buah tomat baik yang masih muda di dataran tinggi yang memiliki  kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah yang dapat mencegah serangan penyakit layu furasium,sebagai berikut:
  • Lakukan pemupukan yang berimbang
  • Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit
  • Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.
  • Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar
  • Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .
  • Pilih tanaman yang masih sehat .
  • Rendam bibit ke dalam  larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.

15. Layu Bakteri

Biasanya menyerang tanaman tomat tumbuh daerah dataran rendah dengan suhu tinggi dan kelembaban dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri psedomonas penyakit ini dapat dikendalikan dengan menggunakan Agrep 20 wp atau agromicin 15 / 1,5 wp.

16. Penyakit Busuk Buah

Biasanya disebabkan oleh jamur Collectroticum SP. Mencegah penyakit ini dengan cara pemangkasan teratur, taman mempertahankan kelembaban dan menjaga saniatasi tanah. Penyakit ini dapat dicegah dan diberantas dengan menggunakan bubur Bordeaux 1-3%, 50WP alkohol, Prekiur N, prukit PR 10/56 WP, Ridomil dan Antracol.

17. Panen Dan Pasca Panen

Tomat panen pada saat panen pertama pada usia 90 hari dari tanam. Kemudian selama 3-5 hari sampai buah selesai, tomat yang akan dipasarkan dalam paket jarak jauh harus dipanen pada tingkat 75%, ketika buah ini marih hijau atau sekitar 5- hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak pendek tingkat kematangan dari 90% yaitu pada saat buah kuning

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "17 TAHAP CARA BUDIDAYA TOMAT YANG BAIK DAN BENAR LENGKAP "

Posting Komentar