Cara Budidaya Kunyit
Syarat Tumbuh
Iklim
- Tanaman kunyit dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup di tempat-tempat terbuka atau sedikit tempat teduh.
- Pertumbuhan terbaik dicapai di daerah dengan curah hujan 1000 – 4000 mm/tahun. Ketika ditanam di daerah curah hujan <1.000 mm/tahun, sistem irigasi harus diatur dan diterapkan dengan cukup baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan terbaik adalah pada awal penanaman musim hujan.
- Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
Media Tanam
- Kunyit tumbuh subur di tanah gembur, tanah digali dengan baik akan menghasilkan umbi berlimpah.
- Jenis tanah yang diinginkan tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang bebas dari genangan air/sedikit basa.
Ketinggian Tempat
- Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.
Pembibitan
Persyaratan Bibit
- Benih kunyit atau rimpang yang baik berasal dari pemecahan karena lebih mudah untuk tumbuh.
- Berasal dari tanaman yang tumbuh cepat, segar, sehat, berdaun dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; usia/berasal dari rimpang yang telah berumur lebih dari 7-12 bulan;
- Bentuk, ukuran, dan warna seragam; memiliki kandungan air;
- Benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup; menghindari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
Penyiapan Bibit
Rimpang
bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang
seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas
potongan ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang
dipotong dengan larutan fungisida (benlate dan agrymicin) guna
menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3
mata tunas, dengan berat antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm.
Teknik Penyemaian Bibit
Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara :
- Mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28 oC).
- Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28 oC. dan merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam.
- ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35oC.
- Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
Pemindahan Bibit
Benih
yang telah disusun dan ditempatkan di pembibitan, di mana rimpang akan
muncul tunas memiliki tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh
2-3 cm, rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Tanam bibit yang telah
tumbuh harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari tunas yang
telah tumbuh tidak rusak.
Jika ada
tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar dikeluarkan dengan
hati-hati dan kemudian menempatkan bibit dalam wadah tertentu untuk
memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara
pembibitan dengan banyak lahan benih perlu dilindungi agar tetap lembab
dan segar ketika tiba di tempat kejadian. Selama transportasi, benih
tidak berkecambah ditumpuk.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan Lahan
- Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.
- Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
Pembukaan Lahan
Lahan
harus dibersihkan dari gulma dan menggali secara manual atau
menggunakan alat mekanis untuk melonggarkan lapisan tanah atas dan sub
tanah juga secara bersamaan mengembalikan kesuburan tanah. Mencangkul
tanah pada kedalaman 20-30 cm dan kemudian beristirahat selama 1-2
minggu agar gas beracun hadir dalam tanah menguap dan penyakit bibit /
hama tidak ada yang mati karena paparan sinar matahari.
Pembentukan Bedengan
- Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm dengan jarak antar bedengan 30-50 cm.
Pemupukan (sebelum tanam)
Untuk
mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah,
drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan dengan menaburkan pupuk
dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1
minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
Teknik Penanaman
- Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
Penentuan Pola Tanam
Benih
kunyit yang telah disusun dan kemudian ditanamkan ke dalam lubang
berukuran 5-10 cm ke arah tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit
ditanam dalam dua pola, yaitu penanaman pada awal musim hujan dengan
pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau pada awal penanaman
musim hujan dan panen dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18
bulan). Kedua pola yang dibuat pada waktu tanam yang sama, yaitu pada
awal musim hujan. Perbedaannya hanya terletak pada periode panen.
Pembuatan Lubang Tanam
- Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.
Cara Penanaman
Teknik
penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1
ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat
pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada
media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
Perioda Tanam
Masa
tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman
rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan
membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Walaupun rimpang
tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman
selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
- Apabila ada rimpang kunyit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar dan sehat.
Penyiangan
Penyiangan
dan pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan gulma (gulma) yang
mengganggu penyerapan air, nutrisi dan mengganggu perkembangan tanaman.
Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali dalam hubungannya dengan pemupukan dan
mengolah tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman ½ bulan
dan bersama dengan ini pembubunan dilakukan untuk merangsang rimpang
yang tumbuh lebih besar dan tanah tetap gembur.
Pembubunan
Seperti
halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan ini
diperlukan untuk menimbun kembali daerah perakaran dengan tanah yang
melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat untuk memberikan kondisi
media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur
dan bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan
penyiangan dan biasanya dilakukan secara rutin setiap 3–4 bulan sekali.
Pemupukan
Pemupukan Organik
Penggunaan
pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, dan luas
area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45
ton/ha dengan populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak
29,93 ton/ha.
Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar pada awal penanaman, tanaman kunyit perlu diberi pupuk tambahan kedua di 2-4 bulan tanaman tua.
Pupuk
dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan
menggunakan tahap kedua pupuk kandang dan pupuk (urea 20 gram/pohon; TSP
10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), dan K2O (112 kg/ha) pada tanaman
4-bulan-tua. Dengan pupuk memperoleh peningkatan hasil sebesar 38% atau
7,5 ton rimpang segar/ha.
Pemupukan
juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan
K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K
diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan
pada saat tanaman 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk disebar merata di sekitar
tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman
kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab itu drainase dan
pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman
terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak membusuk. Perbaikan
drainase baik untuk melancarkan dan mengatur aliran air serta sebagai
penyimpan air di saat musim kemarau.
Waktu Penyemprotan Pestisida
- Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
Pemulsaan
Sedapat
mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk
menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak
gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami
dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.
Hama Dan Penyakit
Hama
- Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.)
Gejala : pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu dan lama kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk.
Pengendalian : tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3.
Gulma
- Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput teki, rumput lulangan, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya.
Pengendalian Hama/Penyakit Secara Organik
Dalam
pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya
melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan
secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan
penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
yang komponennya adalah sbb :
- Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman.
- Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami.
- Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.
- Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial.
Pamen
Ciri dan Umur Tanaman Berbunga
Tanaman
kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik
adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun
kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak
bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan.
Ciri-ciri
tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan
vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang
semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
Cara Panen
Pemanenan
dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum
dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang
yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan
dalam karung agar tidak rusak.
Periode Panen
Panen
kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang
terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang
sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
0 Response to "10 BUDIDAYA MENANAM KUNYIT YANG SUBUR"
Posting Komentar