Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Permasalahan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) merupakan kendala utama dalam peningkatan dan pemantapan produksi tanaman pangan. Salah satu OPT pada tanaman adalah hama. Saat ini hama wereng batang coklat (WBC) atau Nilaparvata lugens menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan (menyerang padi) di Kabupaten Grobogan.
Wereng batang coklat adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, terutama di Asia Tenggara dan Asia Timur. Serangga kecil ini menghisap cairan tumbuhan dan sekaligus juga menyebarkan beberapa virus (terutama reovirus) yang menyebabkan penyakit tungro).
MENGENAL WERENG BATANG COKLAT
Dalam taksonomi hama, wereng batang coklat masuk kedalam Kelas: Insecta; Ordo Hemiptera; Famili Delphacidae; Genus Nilaparvata; Spesies: N. lugens dengan nama binomial Nilaparvata lugens (Stal).
Wereng batang coklat berkembangbiak secara sexual, masa pra peneluran 3-4 hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 hari untuk makroptera (bersayap panjang). Telur biasanya diletakkan pada jaringan pangkal pelepah daun, tetapi kalau populasinya tinggi telur diletakkan di ujung pelepah dan tulang daun. Telur diletakkan berkelompok, satu kelompok telur terdiri dari 3-21 butir.
Satu ekor betina  mampu  meletakkan  telur  100-500  butir. Telur menetas setelah 7-10 hari. Muncul wereng muda yang disebut nimfa dengan masa hidup 12-15 hari dan setelah fase ini menjadi wereng dewasa.
Dalam perkembangan hidupnya, wereng batang coklat mempunyai tiga stadium pertumbuhan yaitu stadium telur, nimfa dan dewasa. Gambar berikut menjelaskan siklus hidup hama wereng batang coklat pada suatu daerah tertentu :

Hama Wereng batang coklat (WBC) yang berkembang pada tanaman padi ketika membentuk anakan, yang dimulai oleh wereng bersayap panjang yang berpindah dari tempat lain. Jika wereng yang berkembang pada tanaman padi yang berumur 2 atau 3 minggu setelah tanam, maka WBC bisa berkembang biak menjadi dua generasi. Tetapi bila wereng yang menyerang tanaman padi yang berumur 5-6 minggu setelah tanam, wereng yang berkembang biak hanya satu generasi yang puncak populasinya terjadi pada padi umur 9-10 minggu setelah tanam. ( dari 15 hst – 45 hst )
Wereng batang coklat mempunyai biotik potensial yang tinggi, diantaranya dapat memanfaatkan makanan dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat, sehingga menimbulkan kerusakan yang tidak sedikit. Wereng batang coklat termasuk serangga r-strategic yang mempunyai ciri : 1) berkembang biak dengan cepat; 2) mampu mempergunakan sumber makanan dengan baik sebelum serangga lain berkompetisi; 3) serangga dapat menemukan habitat baru dengan cepat sebelum habitat lama tidak berguna lagi. Karena kemampuan biotik potensial yang tinggi dan biological clock yang dimilikinya, wereng batang coklat dapat berkembang biak pada musim hujan dan musim kemarau yang banyak hujannya/musim kemarau basah (la nina).
Berdasarkan laju pertumbuhan wereng batang coklat pada lingkungan tanpa batas, dari satu pasang wereng batang coklat dalam waktu 90 hari menghasilkan keturunan sebanyak 10.000 ekor betina. Bila nisbah jantan:betina = 1:1, maka satu pasang wereng batang coklat selama 3 bulan menghasilkan keturunan sebanyak 20.000 ekor
Di alam tidak terjadi hal seperti tersebut diatas karena ada faktor biotik dan abiotik yang dapat mempengaruhi perkembangan wereng batang coklat. Dari 656 telur wereng batang coklat, 70,8 (10,8%) telur menetas menjadi nimfa, sedangkan 89,2% telur mati. Telur tidak menetas (9,5%), terserang parasit Anagrus dan Oligosita (59,9%), dimangsa predator Cytorhinus lividipennis (20%). Dari jumlah nimfa tersebut yang akan menjadi dewasa hanya 1,4% saja.
Wereng dewasa mempunyai dua bentuk sayap yaitu yang bersayap pendek atau brakiptera dan yang bersayap panjang atau makroptera. Wereng bersayap panjang dapat terbang untuk menemukan tanaman padi sebagai makanannya. Dengan bantuan angin wereng batang coklat dapat terbang jauh.
Faktor alelokemik tanaman merupakan faktor yang agak langsung mempengaruhi bentuk sayap.  Jaringan tanaman hijau kaya bahan kimia mimik hormon juvenil, tetapi pada padi yang mengalami penuaan bahan kimia mimik hormon juvenilnya berkurang.  Oleh karena itu perkembangan wereng batang coklat pada tanaman tua atau setengah tua banyak muncul makroptera. Perubahan bentuk sayap ini penting sekali ditinjau dari tersedianya makanan pokok di lapangan.



Wereng batang coklat mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap ketahanan suatu varietas padi, sehingga penanaman varietas tahan secara terus menerus dapat merangsang perubahan virulensi dan akhirnya muncul koloni / biotipe baru yang dapat mematahkan ketahanan varietas yang ditanam.(WERENG MANJADI KEBAL ).
Serangan wereng batang coklat yang berat disebut juga ledakan wereng batang coklat, tidak terjadi sepanjang tahun, tetapi hanya pada waktu tahun-tahun tertentu, yaitu pada musim hujan dan musim kemarau yang banyak terjadi hujan (la nina). Serangan wereng batang coklat yang berat disebut juga ledakan wereng batang coklat, tidak terjadi sepanjang tahun, tetapi hanya pada waktu tahun-tahun tertentu, yaitu pada musim hujan dan musim kemarau yang banyak terjadi hujan (la nina).
Cara Penanganan:
1.      Pengamatan secara rutin pada pangkal batang, maksimal 3 hari sekali.
      2.      Segera kendalikan dengan pestisida apabila jumlah wereng melebihi ambang batas (spesifik                 lokasi, konsultasikan sengan petugas setempat). 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)"

Posting Komentar